Minggu, 18 Januari 2009

keripik pisang

Reporter : Fella Sumendap, Asep Syaifullah
Juru Kamera : Dedi Suhardiman
Penyunting gambar : Wahyu Indra Rukmana
Lokasi : Metro, Lampung
Tayang : Kamis, 8 Mei 2008 Pukul 12.30 WIB
indosiar.com, Lampung - Keripik pisang merupakan oleh - oleh khas Lampung. Salah satu lokasi pengolahannya terdapat di Kelurahan Vosodadi, Metro, Lampung. Di tempat ini usaha keripik pisang disertai dengan budidaya pohon pisang. Setiap pekarangan rumah warga di kelurahan ini ditanam pohon pisang kepok gajah, yang dapat diolah menjadi keripik pisang.
Sentra penghasil keripik pisang kepok gajah di Metro, dapat dicapai sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor dari kota Bandar Lampung. Di tempat inilah dilakukan budidaya pohon pisang kepok gajah. Salah seorang yang menekuni usaha budidaya disini adalah Pak Bambang. Dia memiliki kebun pisang sendiri.
Pohon pisang disini ditanam secara teratur, sehingga hampir setiap hari ada saja pohon pisang yang siap dipanen. Pohon pisang yang diambil buahnya yang telah berusia 8 bulan, ditandai dengan banyak daunnya yang telah kering. Pohon pisang disini umumnya memiliki ketinggian lebih dari tiga meter. Agar buahnya tidak rusak, saat pengambilan buah, pohon ditebang di bagian tengah.
Setiap tandan rata - rata berisi 12 sisir buah pisang. Sebelum diolah buah pisang terlebih dahulu dipisahkan dari tandannya. Selanjutnya pisang dibawa dengan mobil menuju lokasi pengolahan keripik pisang. Setelah induk pohon pisang ditebang dan diambil buahnya, tunasnya diambil dan dipisahkan. Selanjutnya, bibit pohon pisang ini ditanam secara terpisah.
Disinilah pengolahan keripik pisang dilakukan. Mula - mula pisang kepok gajah dikupas dan dibersihkan. Kemudian buah pisang dipotong kecil - kecil dengan menggunakan alat potong khusus. Setiap hari di tempat ini diolah sebanyak 150 sisir buah pisang.
Sayapun mencoba memotong buah pisang. Ternyata tidak mudah lho. Kini saatnya menggoreng pisang. Agar kualitasnya terjaga, penggorengan harus bersih, dan minyak goreng tidak digunakan berulang – ulang. Keripik pisang yang dihasilkan di tempat ini terdiri dari berbagai rasa. Mulai dari rasa gurih, coklat, pedas, dan manis.
Keripik pisang yang telah jadi kemudian dikemas dalam kantong plastik. Setiap bungkus diisi keripik pisang sebanyak 500 gram. Harganya 25000rupiah per bungkus. Sedangkan rasa coklat harganya lebih mahal, sekitar 35000 rupiah per bungkus.
Setiap minggunya, dari tempat ini dijual sebanyak 4 sampai 5 kwintal keripik pisang. Selain dijual melalui toko oleh – oleh, keripik pisang juga dikirim ke Jakarta, Bandung, Kalimantan dan Manado. (Helmi Azahari/Dv)